Rabu, 01 Maret 2017

Menguasi teknologi atau dikuasai teknologi?


Menguasai Teknologi atau Justru Dikuasai Teknologi?

Kemajuan teknologi seakan membuat kita merasa nyaman dalam menjalani kehidupan kita sehari-hari. Saya sendiri merasakan perbedaan pola hidup saat era 90-an dibandingkan era saat ini. Dulu saat orang – orang disekitar saya belum mengenal namanya handphone, notebook dan internet sungguh kesulitan dalam mengakses informasi dan berkomunikasi antar sesama. Internet dan ponsel baru mulai booming diakhir tahun 90 an menjelang millenium baru.
Teknologi merupakan perkembangan suatu media / alat yang dapat digunakan dengan lebih efisien guna memproses serta mengendalikan suatu masalah.
Teknologi sendiri berguna untuk mempermudah masyarakat dalam melakukan proses dalam kehidupan sehari-hari. Perubahan yang sangat saya rasakan adalah setelah kehadiran internet dan telepon selular semakin meluas. Masyarakat mulai mendapatkan kemudahan dalam berkomunikasi dan akses informasi. Tentu saja hal ini berimbas kepada peningkatan kinerja, pengetahuan, skill dari masyarakat. Namun saya sendiri merasa prihatin akan beberapa orang yang (dalam sudut pandang saya pribadi) cenderung terjebak dalam teknologi, saya menyebutnya  ‘dikuasai teknologi’.
Kayak gimana sih yang dimaksud DIKUASAI TEKNOLOGI ? Ini saya beri contoh kasus real dalam kehidupan saya,,
1. Jejaring Sosial (Terutama Facebook).
Jejaring sosial awalnya di desain untuk menghubungkan antara account seseorang dengan lainnya, wadah tempat berkomunikasi dan bersosial di dunia maya. Menyenangkan memang, kita dapat berinteraksi dengan teman2 jauh, berdiskusi dalam suatu group membahas suatu topik, chat melalui messenger, dan tukar informasi dengan cepat.
Namun sayangnya yang terjadi saat ini banyak orang yang tidak sadar bahwa waktu luang yg berharga dihabiskan hanya untuk aktif di jejaring sosial. Bahkan waktu produktif di kantor sering dicuri-curi hanya demi mengecek status / posting pada jejaring sosial.
Aneh bin ajaib pikirku, ternyata ada juga orang yang suka mengecek satu persatu halaman semua teman2nya di FB TIAP HARI, dari statusnya, pict, aktifitasnya, gosip2nya, foto2 anak temennya, foto pacar temennya lah, status2nya selama seminggu lah.. bayangin kalau dia punya temen ratusan di cek satu persatu tiap hari..  Waktu dua jam pun tidak akan cukup untuk ‘mengurusi’ teman2 FB nya. Plus acara chatting2 yang ngga jelas and ngga penting bisa membuat acara istirahat malam selepas pulang kantor berakhir jadi acara begadang..
My opinion : Oy, Gan.. waktu anda terlalu berharga untuk dihabiskan dengan cara seperti ini. Cobalah batasi hanya untuk melihat news feed and notification. Jangan tiap hari SENSUS HALAMAN temen,, lama2 bisa mabok ente, gan! Chatting juga klo ngga penting jangan diterusin, ntar nyerempet2 ghibah loo.. coba ganti waktu FB anda dengan buka tutorial desain grafis atau programming,, sehari luangkan sejam aja.. sebulan bakal jago ente ketimbang habis buat SENSUS FB karena cm PENGEN TAHU gossip n kegiatan temen di FB.
2. Smartphone.
Smartphone dengan fasilitas messenger (Whatsup, BBM misalkan) plus game dengan resolusi tinggi merupakan hiburan yang paling menyenangkan saat sendirian maupun menunggu antrian. Tapi lihat kenyataan saat ini, banyak orang yang terjebak dalam menikmati smartphone TIDAK PADA WAKTU dan TEMPATNYA. Saya sendiri lebih suka menyebut : ‘gadget addicted’ ketimbang ‘AUTIS’ karena ungkapan terakhir ini sangat tidak etis dan menyingung. Slogan yang diusung adalah : Mendekatkan yang jauh dan Menjauhkan yang dekat (by Messenger).
Betapa mengesalkan jika anda punya seorang partner dalam sebuah rapat, matanya selalu menatap handphonenya, asyik chat tanpa mempedulikan sekelilingnya. Atau jika berjalan berdua dengan rekan anda, saat bercakap-cakap anda diajak berbicara namun dengan tatapan mata rekan anda tetap pada gadgetnya,  sesekali tertawa sendiri nggak nyambung.. betapa mengesalkan bukan? Slogan hidup meraka adalah : I Cant live without this gadget. Saya berani bertaruh orang tipe ini jika sudah kronis bakalan resah (seperti kehabisan napas) jika dia lupa membawa gadgetnya barang 5 menit aja. Jikalau tidur, gadget selalu berada di sebelahnya (takut2 ada message yg kelewat) jika ada suara message masuk, langsung bangun dan reply. Oh my God.. Dari satu sisi mungkin kita bisa bilang ‘wahh orang ini bener2 sosialis, solider dan banyak teman’. Maaf tapi kalau saya sendiri bilang : Sosialis Semu.. Sungguh penggunaan gadget model seperti ini lama-lama akan memutuskan kehidupan sosial di dunia NYATA anda.. Dan tanyakan rekan anda apakah senang jika diajak hangout dengan seseorang yang lebih mementingkan messanger di Gadgetnya??
Efek negatif yang kedua : waktu berharga yang dia bisa gunakan untuk belajar or self improvement habis untuk kegiatan ngobrol via messenger (dan itu ngga cuma korespondensi 1-2 orang, tapi bisa satu RT / RW )..  Lokasi pun gak pandang bulu, bisa nyolong2 waktu meeting, di jalan, di mesjid, sambil kerja, sambil makan, sambil nyeberang jalan, sambil tidur, (jangan2 sambil nyetor juga dibawa tuh gadget ) wkwkwkkwkk…
My opinion :  Oyy gan !! Sadar gan..!! yang namanya ngobrol, gossip, curhat itu kalau ngga penting memang ngga ada habisnya.. apalagi kalau list temen2 di messenger ente anda puluhan. Liat2 sikon klo mau reply message, jangan brutal.. nanti ente dikira makhluk dari planet lain yang bernafas menggunakan gadget ditangan.. Cobalah untuk mengatur saat-saat yang tepat untuk menyapa rekan anda via messenger. Jangan sampai anda mengorbankan perasaan orang disekitar anda dan waktu luang anda yg amat berharga. Coba deh ganti waktu messenggeran ente dengan hapalin quran kek (klo muslim), baca buku, atau belajar yang laen.
3. Free akses ke situs xxx.
Yang terakhir ini merupakan serangan yang paling parah. Situs XXX kian merajalela, korbannya pun sudah merambah ke anak-anak. Syukurlah sudah ada beberapa pihak yang mulai peduli dengan hal ini, contohnya Project Nawala yang bekerja sama dengan provider internet untuk melakukan bloking situs-situs XXX.
4. TV
TV adalah media informasi di rumah yang relatif murah meriah. Sebuah kotak elektronik yang menampilkan hiburan2 sepanjang hari. Fungsi awal dari televisi adalah sebagai media informasi, edukasi dan hiburan bagi masyarakat. Namun lambat laun fungsi TV mulai bergeser lebih berat ke hiburan. Stasiun TV saling berlomba-lomba untuk menghadirkan entertaiment terbaiknya guna menarik minat penonton. Salah satu senjata ampuh mereka bernama : SINETRON.. huehehehhehe… sekali terjebak pada suatu episode, akan sulit terlepas untuk tidak mengikuti lanjutannya.
Menyaksikan seluruh rentetan tayangan menarik di TV, jelas akan semakin mengurangi waktu luang anda untuk belajar atau menghabiskan waktu berinteraksi dengan keluarga. Kalaupun ada kondisi : “menghabiskan waktu bersama keluarga dengan menonton TV”,,  akan sangat berbeda dengan : “menghabiskan waktu dengan bermain bersama anak dan keluarga”  Kenapa?? yak, karena saat nonton TV kebersamaan anda itu kebersamaan SEMU karena fokus anda hanya pada tayangan, bukan pada keluarga anda.. anda tidak bisa ngobrol, mendengarkan cerita, keluh-kesah anak anda atau pasangan anda bukan?
Teknologi memang memegang peranan penting dalam hidup kita, namun kita sebagai manusia (pihak yang menemukan teknologi) wajib menguasainya dengan baik, bukan justru dikuasai oleh teknologi. Jangan sampai berlebihan dalam penggunaannya sehingga mengorbankan faktor2 lain yang lebih penting di sekeliling anda.
Tapi sekali lagi itu PILIHAN ANDA.. Menguasai teknologi atau dikuasai teknologi.. saya hanya menyampaikan dari sisi pandang saya pribadi 🙂
Advertisements

Tidak ada komentar:

Posting Komentar